Friday, February 3, 2017

#BedahLirik: Green Eyes (Coldplay)

Oke, sekali lagi harus saya akui kalau bicara masalah selera musik, saya tergolong yang secara konsisten selalu bergerak mundur (in terms of time) (pertanda orang yang susah move on wkwk). Kalau boleh jujur, saya jarang sekali tertarik dengan lagu-lagu generasi Z yang dipenuhi musik bergenre EDM dan sebangsanya. Dan bagi saya, kalau disuruh untuk memilih era kejayaan musik secara personal, saya tentu tanpa pikir panjang akan memilih era early 90s hingga early millenium. Entah mengapa, menurut saya, banyak lagu dari era tersebut yang mempunyai spirit yang muda namun tak bernada urakan alias sarat akan makna. Contohnya, di Indonesia ada Sheila On 7 hingga di Inggris terdapat Oasis dan Radiohead.

Hal ini tentu tidak sama dengan mayoritas lagu yang diproduksi dalam kurun waktu lima tahun terakhir, yang mana cenderung mengangkat lirik dengan rangkaian kata kotor hanya agar terlihat keren dan kekinian belaka. Sudah begitu, kebanyakan melodinya bagi saya terdengar palsu, karena pada umumnya mengandalkan tambahan bantuan efek suara yang berlapis-lapis jumlahnya. Alhasil, lagu-lagu tersebut tidak bisa abadi dan amat mudah terlupakan setelah muncul lagu-lagu baru berjenis sama di pasaran.

Di sinilah mengapa saya bertahan dengan musik-musik lawas. Sebab, dengan segala kesederhanaannya, mereka tetap mampu bertahan di hati para penikmatnya dan tak lekang digerus oleh derasnya sang arus perubahan.

image source

By the way
, saya selalu menggemari lagu-lagu alternatif — atau lebih spesifiknya — musik alternatif yang berbau britpop — tak terkecuali pada musik sekaliber Coldplay yang hanya dengan sekali mendengarkan lagu-lagunya saja saya akan langsung terbuai. Dan seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, karena saya suka lagu lawas, maka saya lebih cenderung menyukai lagu-lagu Coldplay keluaran lama, yakni yang dimulai dari EP "The Blue Room" hingga album "X&Y" saja. Di album "Viva La Vida" pun saya hanya menyukai dua buah lagu, yaitu '42' dan 'Lost!'.

Namun pada kesempatan kali ini, saya ingin fokus membahas sebuah lagu berbau serenade yang diciptakan Coldplay pada album "A Rush of Blood to the Head ". Lagu berdurasi 3 menit 43 detik itu pun diberi judul 'Green Eyes'. Hihi, barangkali bagi masyarakat Indonesia, sekalinya mendengar frasa bernada green eyes, yang langsung terbesit di pikiran mereka ialah sosok seseorang yang materialistis (mata ijo = mata duitan lol). Padahal bagi saya, ketika mendengar frasa green eyes, saya akan seketika teringat dengan sebuah lagu easy-listening yang ditelurkan oleh Coldplay pada tahun 2002 tersebut.

image source

Meski di sepanjang lagu Ia hanya mengandalkan permainan gitar akustik sederhana, namun justru di situlah daya tarik utamanya. Kekuatan lagu ini terletak pada barisan liriknya yang jujur nan tulus, yang mana merupakan alasan kenapa lagu ini dapat menggoreskan kesan cukup mendalam pada sanubari kecil saya.

Lucunya, lagu ini bukanlah lagu yang langsung saya gemari setelah mendengarkannya untuk pertama kalinya. Butuh waktu yang cukup lama bagi saya untuk menyadari bahwa lagu ini begitu hopelessly romantic and simultaneously beautiful in its own way. Saya pun tidak sendiri dalam menilai bahwa lagu ini pantas disebut sebagai salah satu lagu kebanggaan Coldplay. Faktanya, lagu ini masuk pada pada jajaran lagu terbaik Coldplay sepanjang masa versi para kritikus via Billboard.

Tak hanya itu, lagu ini pun sampai dinyanyikan ulang oleh musisi country asal Amerika, Aubrie Sellers, dengan model aransemen yang lebih smoky namun tetap menawan hati. 'Green Eyes' juga dipercaya untuk dilantunkan pada acara pernikahan pasangan desainer Katy dan Phil hingga menjadi lagu dansa pertama pada pernikahan mereka, lho (#UhhSoSweet!).

Jadi, se-romantis apa sih lirik dari lagu Coldplay yang satu ini? Yuk langsung saja kita simak,

Lirik

Honey you are a rock
Upon which I stand
And I come here to talk
I hope you understand

The green eyes, yeah the spotlight, shines upon you
And how could, anybody, deny you
I came here with a load
And it feels so much lighter now I met you
And honey you should know
That I could never go on without you
Green eyes

Honey you are the sea
Upon which I float
And I came here to talk
I think you should know

The green eyes, you're the one that I wanted to find
And anyone who tried to deny you, must be out of their mind
Because I came here with a load
And it feels so much lighter since I met you
Honey you should know
That I could never go on without you
Green eyes, green eyes
Oh oh oh oh [x4]

Honey you are a rock
Upon which I stand

Terjemahan Lirik (Rough Translation)

Sayangku, kau adalah batu
Yang menjadi tumpuanku untuk berdiri
Dan aku datang kemari untuk bicara
Semoga engkau mau mengerti

Mata yang hijau itu, ya sorot cahayanya, menyinarimu
Dan bagaimana bisa, ada seseorang, yang mampu menolak pesonamu
Aku datang kemari dengan setumpuk beban kehidupan
Dan kini beban itu terasa jauh lebih ringan, setelah ku bertemu denganmu
Dan sayangku, kau harus tahu
Bahwa aku tak akan bisa terus bertahan, tanpa keberadaanmu
Mata yang hijau itu

Sayangku, kau adalah lautan
Yang menjadi tempatku mengapung
Dan aku datang kemari untuk bicara
Kurasa engkau harus tahu (memahaminya)

Mata yang hijau itu, engkaulah yang telah kucari selama ini
Dan siapapun, yang mampu mencoba menolak pesonamu, pastilah tak waras adanya
Karena aku datang kemari dengan setumpuk beban kehidupan
Dan sayangku, kau harus tahu
Bahwa aku tak akan bisa terus bertahan, tanpa keberadaanmu
Mata yang hijau itu, mata yang hijau itu
Oh oh oh oh [x4]

Sayangku, kau adalah batu
Yang menjadi tumpuanku untuk berdiri

Makna lagu

Pada dasarnya, menurut yang dilansir oleh Rolling Stone, lagu ini ditulis sebagai bentuk tribute dari Coldplay pada Johnny Cash yang sebenarnya hendak berduet dengan Coldplay namun tak terlaksana karena beliau terlanjur menghadap pada Yang Kuasa. Selain itu, apabila ditinjau dari judulnya, lagu ini nampaknya juga ditujukan dan diciptakan untuk kekasih yang dicintai oleh sang penulis.

Yang membuat lagu ini berbeda dari serenade pada umumnya ialah rasa otentik liriknya — in other words, yakni kemurnian cinta yang ditumpahkan oleh sang penulis lagu di dalam lagunya. Sang penulis faktanya tanpa basa-basi menyatakan kekagumannya akan sang kekasih. Bukan pada kemolekan tubuhnya atau pun kecantikan paras wajahnya, melainkan hanya pada warna matanya yang hijau nan jernih. Ini menandakan bahwa sang penulis lagu benar-benar mencintai sang kekasih secara apa adanya, sebab kala memikirkan sang kekasih, Ia hanya terpikir akan kesejukan mata sang kekasih, bukan yang lainnya.

image source

Lagu ini pun saya rasa dibuat oleh sang penulis untuk meyakinkan kekasihnya agar Ia tak meragukan dirinya sendiri. Kemungkinannya sih, sang kekasih memang sedang dalam keadaan ingin putus karena merasa dirinya 'kurang pantas' untuk si penulis. Padahal sebaliknya, si penulis justru menganggap kekasihnya tersebut sebagai pijakan utama hidupnya agar Ia tetap bisa berdiri tegak dan tak tenggelam ke dasar palung penderitaan. Bahkan, sang penulis sampai dua kali menyebutkan kalimat 'and I come here to talk' , yang mana berarti sang penulis tak henti-hentinya berusaha guna membuat sang kekasih sadar akan keistimewaan yang dipunyainya.

Hal ini pun persis didukung oleh perspektif berikut ini: green eyes pada dasarnya merupakan jenis warna mata yang lebih langka ketimbang warna mata lainnya seperti coklat, biru, maupun hitam. Sehingga, dapat ditarik kesimpulan bahwa lagu ini memiliki referensi akan sosok kekasih sang penulis yang memiliki suatu keunikan yang tak didapat pada orang lain. Bahkan, penggalan lirik 'And anyone who tried to deny you, must be out of their mind' pun menegaskan bahwa menurut sang penulis, siapapun yang tidak menerima keberadaan kekasihnya karena kekasihnya 'berbeda' tentulah akan merugi dibuatnya. Oh iya, perspektif ini saya temukan pada kolom komentar halaman lirik lagu 'Green Eyes' pada situs Songfacts. Komentar tersebut ditulis oleh seseorang yang bernama  Elizabeth. I may not know her, but I can't agree more with her perspective. Nevertheless, it is such a wonderful interpretation, isn't it?

Selebihnya, menurut saya, lagu ini merupakan perwujudan rasa syukur dan rasa terima kasih sang penulis terhadap keberadaan kekasihnya di dunia ini. Pasalnya, setelah Ia bertemu dengan sang kekasih, segala beban hidup dan bayang-bayang permasalahan seakan runtuh dan perlahan memudar. Dan sebaliknya, apabila sang kekasih nantinya pergi meninggalkannya, besar kemungkinan Ia tak akan bisa meneruskan hidupnya sebaik seperti saat Ia masih bersamanya.

image source

Well, saya bukanlah seseorang yang memiliki manik mata berwarna hijau. Akan tetapi, saya dijamin akan tetap melting bila ada seseorang yang menyanyikan lagu ini untuk saya (uhuk, #kode keras).

Oleh karena itu, bukanlah suatu hal yang mengejutkan bahwa pada kesempatan konser tur "A Head Full of Dreams" di St. Louis, masih ada saja audiens yang meminta agar lagu ini dinyanyikan oleh Chris Martin. Akhirnya, Chris pun menyanyikan lagu ini setelah bertahun-tahun tak melantunkannya secara live di depan para fans. Mengetahui kenyataan indah sekaligus pahit tersebut, dalam hati saya hanya bisa berkata: Oh, I really wish I was there listening to that miracle :(

Alright, rampung sudah sesi #BedahLirik lagu 'Green Eyes' ala Coldplay yang memang mantap jiwa ini. Pokoknya, bagi kalian yang sedang merencanakan untuk rekonsiliasi bersama pacar kalian yang lagi ngambek atau hendak menembak gebetan, lagu ini akan menjadi pilihan yang paling tepat nan paling sempurna. Akhir kata, sampai jumpa di sesi #BedahLirik yang berikutnya!



*Ini audio version dari lagu ini di Youtube, folks. Selamat mendengarkan!



*Oh yea, and this is me trying to cover this song on Smule :) Feel free to check 'em out! ⟶ https://www.smule.com/recording/coldplay-green-eyes-instrumental/926014419_989665284

Referensi

http://www.azlyrics.com/c/coldplay.html
http://www.billboard.com/articles/columns/rock/7542025/coldplay-songs-top-hits
http://www.rollingstone.com/country/news/see-aubrie-sellers-cover-coldplays-green-eyes-w462051
http://styleblueprint.com/charlotte/everyday/carolina-wedding-riverwood-manor/
http://www.speakersincode.com/2016/07/concert-review-photos-coldplay-at.html
http://www.songfacts.com/detail.php?lyrics=3281
Share: