Monday, July 11, 2016

#BedahLirik: Uno (Muse)

Oke, bisakah kita memulai postingan kali ini dengan ekspresi ' Oh my God ' ?

Oke, boleh ya? Baiklah saya buka postingan ini sekarang,

Oh, my God.

Jadi sebenarnya, saya sekarang sedang menyukai (baca: tergila-gila) pada lagu Muse yang berjudul 'Uno'. Hihi, persis seperti nama sebuah permainan kartu, ya? However, I can strongly assure you that this song has nothing to do with that game (lol) .

Well, lagu Muse mana sih yang enggak brilian dan enggak bikin eargasm? Jawabannya adalah: tidak ada! Dan untuk lagu 'Uno' , meski sudah dirilis sejak Juni 1999 , lagu ini tetap tidak pernah gagal membuat saya angguk-angguk kepala di setiap kali saya mendengarkannya.

image source
Ya, jujur saja nih, saat pertama kali mendengarkan lagu ini, saya merasa kalau lagu ini semacam memiliki irama yang aneh. Tapi setelah didengarkan berkali-kali, eh ternyata iramanya nyantol juga di telinga.

Usut punya usut, bagian bass yang dimainkan oleh Chris ini identik dengan bagian bass sebuah lagu berjudul 'Conquest' dari Patti Page. Melodi gitar lagu ini pun juga, hm, aduhai sekali. Selain itu, saya baru tahu juga dari Wikipedia kalau pada album Showbiz (album dari lagu ini) , amplifier gitar yang dipakai selama rekaman semacam 'blew up' alias tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Namun uniknya, justru hal itu menimbulkan distorsi yang apik pada lagu-lagu di dalam album debut dari Muse ini.

Dan ya, saya tahu kalau saya terbilang 'terlambat' menyukai lagu yang satu ini karena waktu tahun 1999, saya masih baru saja berumur dua tahun. Boro-boro ngedengerin Muse, buat mendengarkan omongan emak bapak saya aja saya masih kagok (ehe).

Oke, tanpa menunggu lama lagi, yuk kita selidiki lagu epik Muse yang satu ini,

Lirik

This means nothing to me
'Cause you are nothing to me
And it means nothing to me
That you blew this away

'Cause you could have been number one
If you only found the time
And you could have ruled the whole world
If you had the chance

* You could have been number one
   And you could have ruled the whole world
   And we could have had so much fun
   But you blew it away

You're still nothing to me
And this is nothing to me
And you don't know what you've done
But I'll give you a clue

You could have been number one
If you only had the chance
And you could have ruled the whole world
If you had the time

(Back to * 2x )

Terjemahan Lirik (Rough Translation)
Ini tidak berarti apa-apa untukku
Karena kamu bukan siapa-siapa bagiku
Dan ini tidak masalah bagiku
Meski kamu telah menyia-nyiakan semuanya

Karena kamu seharusnya bisa menjadi yang nomor satu (di hatiku)
Andai kamu datang di waktu yang tepat
Dan kamu bisa saja memiliki seisi dunia
Jika kamu memang memiliki kesempatan itu

* Kamu seharusnya bisa menjadi yang nomor satu (di hatiku)
   Dan kamu seharusnya bisa memiliki seisi dunia
   Dan kita seharusnya bisa bahagia bersama-sama
   Tapi kamu telah menyia-nyiakan semuanya

Kamu masih bukan siapa-siapa bagiku
Dan ini masih bukan apa-apa untukku
Dan kamu tidak sadar akan apa yang telah kamu perbuat
Tapi akan kuberi tahukan kepadamu

Kamu seharusnya bisa menjadi yang nomor satu (di hatiku)
Jika kamu memang memiliki kesempatan itu
Dan kamu bisa saja memiliki seisi dunia ini
Andaikan kamu memiliki waktu

(Kembali ke * 2x )

Makna Lagu
Menilik dari judulnya, lagu ini diambil dari kata 'Uno' yang memiliki arti 'satu' atau angka satu dalam bahasa Spanyol. Hal ini lantas langsung mengindikasikan bahwa lagu ini diciptakan akibat keberadaan sebuah objek yang sempat mengisi kehidupan si penulis lagu. Objek tersebut pun dapat diinterpretasikan sebagai seseorang yang begitu dicintai hingga dianggap sebagai 'seseorang yang nomor satu' dalam kehidupan sang penulis. Namun begitu, sayang, si objek ini justru memandang sebelah mata cinta yang dimiliki oleh sang penulis tersebut.

image source
Kabarnya sih, ini lagu memang menceritakan tentang mantan kekasih dari si Matt Bellamy. Namun begitu, seperti yang dikutip dari MuseWiki, Matt juga berkata bahwa lagu ini punya makna lain selain tentang kisah percintaan yang kandas. Matt berkata kalau lagu ini juga memiliki makna tentang 'breaking out' alias semacam 'melakukan sebuah gebrakan'. Matt kembali menambahkan bahwa lagu ini merupakan cerminan dari hasrat seseorang untuk melaksanakan keinginan terdalamya.

Matt berharap dengan mendengarkan lagu ini, kita justru menjadi makhluk Tuhan yang move on dari segala masalah di masa lalu. Ini diperkuat dengan banyaknya pengulangan kalimat 'you're nothing to me', yang mana menunjukkan bahwa walau sempat tersakiti oleh sang mantan, Matt tetap bisa berjuang untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Jadi, daripada kita terus-terusan berandai-andai akan skenario yang terjadi di masa lalu, Matt berpikir bahwa lebih baik kita 'carry on with what we're doing'.


Oke, selesai sesi #BedahLirik kali ini bersama lagu ciamik karya Muse yang berjudul 'Uno'. Saya sangat merekomendasikan lagu ini pada kalian wahai para pecinta musik alternative rock. Rugi deh pokoknya kalau kalian tidak mendengarkan lagu yang satu ini. Akhir kata, sampai jumpa di sesi #BedahLirik yang berikutnya!

*nih video klip asli lagunya, so happy baper... eh salah! Happy buffering!



Share:

Hasil Iseng Ngetik Beberapa Keyword di Google (and I Found Some Ridiculous yet Interesting Results)

Hi, Dialers!

Di zaman teknologi yang canggih ini, kita semua tahu bahwa ada satu aktivitas yang harus kita lakukan ketika kita ingin mencari sebuah informasi. Apakah gerangan aktivitas itu? Yup, jawabannya adalah dengan mencari informasi tersebut di internet, atau lebih tepatnya mengetikkan pertanyaan kita pada kolom pencarian si Google. Alhasil, jika dahulu seorang anak acapkali bertanya kepada bapaknya (sampai ada lagunya segala kan), eh kini ternyata seorang anak justru acapkali bertanya kepada mbah gugel.

The internet is so big,
so powerful and pointless
that for some people it is a complete
substitute for life

(Andrew Brown, British Journalist)

Kebetulan, suatu malam, saya tiba-tiba iseng mengetik beberapa kata kunci yang sebenarnya begitu umum untuk diketik pada kolom pencarian Google. Namun menariknya, hasil pencarian teratas dari beberapa kata kunci tersebut menampilkan hasil yang menggelitik untuk dibahas. Hoho, ingin tahu sekonyol dan sekocak apa hasil penelusuran Google terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut? Yuk markitip, yuk mari kita intip,

1.    Kenapa Aku


Ahaha, ini lucu banget nih. Jadi awalnya saya sudah terlanjur expect bakalan menemukan kumpulan pertanyaan epik seperti 'kenapa aku bisa melihat masa depan' atau 'kenapa aku bisa menembus brangkas dan mengambil uang yang ada di dalamnya' (tuyul kali). Eh, tapi ternyata, hasil yang saya dapatkan malah berbanding terbalik dengan semua harapan.

Peringkat pertama pun diduduki oleh kata kunci 'kenapa aku masih jomblo' (yang mana jawabannya lebih susah dicari daripada jawaban soal SBMPTN). Peringkat selanjutnya disusul oleh kata kunci 'kenapa aku jelek' (jawabannya masih menjadi misteri). Bahkan ada juga kata kunci 'kenapa aku terlahir jelek' dan 'kenapa aku bodoh', yang mana mencerminkan begitu rendahnya rasa percaya si pengetik terhadap dirinya sendiri. Lucunya lagi, peringkat lima besar teratas ini kembali ditutup oleh pertanyaan 'kenapa aku jomblo'. Udah macem lingkaran setan aja ya, sob.

Menilik dari semua pertanyaan di atas, akhirnya timbul semacam pertanyaan besar di pikiran saya: kenapa orang-orang ini terdengar begitu putus asa dan tidak percaya diri? Dan satu lagi, kenapa mereka lebih memilih untuk fokus mencari tahu tentang kekurangan mereka ketimbang kelebihan yang mereka miliki?

So far, saya sih belum bisa menemukan jawaban dari pertanyaan saya tersebut. Or should I look for the answer on google as well?

2.    Kenapa Dia



Next, ada pertanyaan yang jawabannya pasti soal meminta penjelasan yang berhubungan dengan kelakuan si 'dia'. Ya, menurut saya sih, pertanyaan ini juga bisa jadi merefleksikan kekhawatiran si pengetik terhadap si 'dia', yang notabene adalah seseorang yang dikasihi oleh si pengetik. Hm, kira-kira, kekhawatiran macam apa saja sih yang sampai bisa merajai kolom hasil pencarian gugel?

Peringkat jawara ternyata ditempati oleh kata kunci 'kenapa dia cuek' (kenapa hayo). Peringkat kedua pun lantas disandang oleh 'kenapa dia gak peka' (hadeh). Ahaha, kedua pertanyaan ini memang sudah ibarat first world problem-nya para anak muda, ya. Bicara urusan 'cuek' dan 'gak peka', kedua hal ini bisa jadi merupakan hal paling menyebalkan sekaligus hal paling ngangenin yang dimiliki oleh seseorang. Makanya, tidak heran kalau kedua hal ini bisa nongkrong sebagai peringkat teratas di kolom pencarian. 

Finally, untuk peringkat lainnya pun disusul oleh pertanyaan 'kenapa dia menjauh dariku' (kasian amat), 'kenapa dia tiba-tiba cuek' (lagi), dan 'kenapa dia berubah sikap' (miris). Hm, ternyata semua pertanyaannya berbau negatif ya, guys. Semoga saja gugel memiliki jawaban dan solusi yang ampuh untuk para galauers sekalian ini.

3.    Apakah Aku



Pertanyaan yang satu ini bisa dibilang menarik karena ternyata memberikan saya hasil pencarian yang cukup bervariasi. Ekspektasi awal sih, saya memang sudah semacam 'mengira' bahwa hasil yang ditampilkan bakalan agak 'lebay'. Ini mungkin dikarenakan kata kunci ini memakai kata 'apakah', yang mana menurut saya menampilkan kesan bahwa si pengetik itu sedang 'worrying over something'.

Usut punya usut, peringkat pertama pun disandang oleh 'apakah aku jatuh cinta' (cheesy abis). Ya, untuk kali ini saya agak memakluminya karena untuk mengetahui pertanda dari kejadian yang satu ini memanglah tidak mudah sifatnya.

Lanjut di peringkat kedua, ternyata ada pertanyaan 'apakah aku pelarianmu saja' (wow). Oke, respon pertama saya waktu membaca hasil ini adalah: ternyata cukup banyak juga orang yang menjadi korban pelarian di Indonesia ini (bingung mau ketawa atau mau nangis). Tapi menurut saya ya, daripada tanya mbah gugel, kayaknya mending langsung tanya sama pasangannya aja deh biar cepet clear masalahnya.

Selanjutnya, peringkat ketiga diambil oleh 'apakah aku seorang psikopat' dan disusul oleh 'apakah aku cantik'. Hm, keduanya adalah pertanyaan yang menurut saya memiliki hubungan yang erat kaitannya dengan isu psikologis. Menakutkan sih sebenarnya. Saya jadi berharap semoga kedua keyword ini hanya hasil pencarian iseng saja. Terutama untuk hasil pencarian terakhir yang berbunyi: 'apakah aku hamil'. Semoga itu memang hasil pencarian yang dicari oleh para wanita yang sudah menikah dan memang berencana untuk memiliki anak, ya. Hoho.

4.    Apakah Dia


Masih seputar pertanyaan 'apakah', kali ini si objek pun berganti dari si 'aku' menjadi si 'dia'. Kerennya, lima hasil teratas dari pencarian ini semuanya merujuk pada pertanyaan mengenai keingintahuan soal perasaan si 'dia' terhadap si pengetik.

Peringkat pertama dan kedua berhasil disabet oleh pertanyaan 'apakah dia mencintaiku' dan 'apakah dia menyukaiku'. Ciee, ya kali gugel bisa mendeteksi gejala-gejala cinta yang timbul pada perasaan si 'dia' (wkwk).

Uniknya, setelah si pengetik mengetahui apakah si 'dia' demen kepada dirinya di peringkat dua teratas, eh peringkat ketiga pun menyusul dengan bunyi 'apakah dia merindukanku' (asek). Ciee ciee, si pengetik pun alhasil menjadi semakin baper dan semakin Ge-eR hingga pada akhirnya, timbul-lah pertanyaan ultima yang berbunyi: 'apakah dia jodoh saya'. Wuhuuuuu, mantab gila enggak, tuh?

Jadi darisini, apa kesimpulan yang bisa saya dapatkan? Yup, benar sekali, Google sepertinya sudah mulai merambah profesi sebagai dokter cinta mutakhir dari ratusan juta umat manusia di bumi pertiwi. Selamat ya, Google.

5.    Apakah Kamu



Si 'aku', sudah. Si 'dia' juga, sudah. Nah, sekarang giliran si 'kamu' nih yang kedapatan rasa 'kepo' dari si pengetik. Hm, 'kepo' yang seperti apa ya kira-kira?

Faktanya, 'apakah kamu tahu' ternyata berhasil mendarat di peringkat paling atas lho, guys. Ini saya rada bingung, kenapa ya si pengetik kepo banget soal apakah kamu adalah jadi-jadian dari olahan kedelai yang lembut nan berwarna putih itu? (wkwk)

Selanjutnya untuk peringkat kedua, ini rada bagaimana gitu sih menurut saya, ternyata ada pertanyaan yang berbunyi 'apakah kamu gay'. Sepertinya sih ini ada hubungannya dengan isu LGBT yang kini sedang marak diperdebatkan di seantero negeri. Ya, no comment aja deh sama isu sensitif yang satu ini.

Last but not least, di peringkat nomor tiga hingga peringkat nomor lima, lagi-lagi semua pertanyaannya menyangkut hal berbau romantisme macam 'apakah kamu baik-baik saja' dan 'apakah kamu mencintaiku'. Hadeh, guys, sekali lagi ya, kalau pertanyaan semacam ini mbok ya jangan tanya ke mbah gugel doongg. Alangkah jauh lebih baiknya kalau kalian langsung tanyakan saja pertanyaan tersebut pada orang yang bersangkutan. Ini semata-mata agar jawaban yang kalian dapatkan itu valid dan benar adanya. Oke?


Baiklah, sampai disini dulu laporan mengenai kegiatan iseng saya yang sama sekali tidak berfaedah ini. So, apa pendapat kalian mengenai semua hasil pencarian di atas?

Share: