Oke, bisakah kita memulai postingan kali ini dengan ekspresi ' Oh my God ' ?
Oke, boleh ya? Baiklah saya buka postingan ini sekarang,
Oh, my God.
Jadi sebenarnya, saya sekarang sedang menyukai (baca: tergila-gila) pada lagu Muse yang berjudul 'Uno'. Hihi, persis seperti nama sebuah permainan kartu, ya? However, I can strongly assure you that this song has nothing to do with that game (lol) .
Well, lagu Muse mana sih yang enggak brilian dan enggak bikin eargasm? Jawabannya adalah: tidak ada! Dan untuk lagu 'Uno' , meski sudah dirilis sejak Juni 1999 , lagu ini tetap tidak pernah gagal membuat saya angguk-angguk kepala di setiap kali saya mendengarkannya.
Ya, jujur saja nih, saat pertama kali mendengarkan lagu ini, saya merasa kalau lagu ini semacam memiliki irama yang aneh. Tapi setelah didengarkan berkali-kali, eh ternyata iramanya nyantol juga di telinga.
Usut punya usut, bagian bass yang dimainkan oleh Chris ini identik dengan bagian bass sebuah lagu berjudul 'Conquest' dari Patti Page. Melodi gitar lagu ini pun juga, hm, aduhai sekali. Selain itu, saya baru tahu juga dari Wikipedia kalau pada album Showbiz (album dari lagu ini) , amplifier gitar yang dipakai selama rekaman semacam 'blew up' alias tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Namun uniknya, justru hal itu menimbulkan distorsi yang apik pada lagu-lagu di dalam album debut dari Muse ini.
Dan ya, saya tahu kalau saya terbilang 'terlambat' menyukai lagu yang satu ini karena waktu tahun 1999, saya masih baru saja berumur dua tahun. Boro-boro ngedengerin Muse, buat mendengarkan omongan emak bapak saya aja saya masih kagok (ehe).
Oke, tanpa menunggu lama lagi, yuk kita selidiki lagu epik Muse yang satu ini,
This means nothing to me
'Cause you are nothing to me
And it means nothing to me
That you blew this away
'Cause you could have been number one
If you only found the time
And you could have ruled the whole world
If you had the chance
* You could have been number one
And you could have ruled the whole world
And we could have had so much fun
But you blew it away
You're still nothing to me
And this is nothing to me
And you don't know what you've done
But I'll give you a clue
You could have been number one
If you only had the chance
And you could have ruled the whole world
If you had the time
(Back to * 2x )
Karena kamu bukan siapa-siapa bagiku
Dan ini tidak masalah bagiku
Meski kamu telah menyia-nyiakan semuanya
Karena kamu seharusnya bisa menjadi yang nomor satu (di hatiku)
Andai kamu datang di waktu yang tepat
Dan kamu bisa saja memiliki seisi dunia
Jika kamu memang memiliki kesempatan itu
* Kamu seharusnya bisa menjadi yang nomor satu (di hatiku)
Dan kamu seharusnya bisa memiliki seisi dunia
Dan kita seharusnya bisa bahagia bersama-sama
Tapi kamu telah menyia-nyiakan semuanya
Kamu masih bukan siapa-siapa bagiku
Dan ini masih bukan apa-apa untukku
Dan kamu tidak sadar akan apa yang telah kamu perbuat
Tapi akan kuberi tahukan kepadamu
Kamu seharusnya bisa menjadi yang nomor satu (di hatiku)
Jika kamu memang memiliki kesempatan itu
Dan kamu bisa saja memiliki seisi dunia ini
Andaikan kamu memiliki waktu
(Kembali ke * 2x )
Kabarnya sih, ini lagu memang menceritakan tentang mantan kekasih dari si Matt Bellamy. Namun begitu, seperti yang dikutip dari MuseWiki, Matt juga berkata bahwa lagu ini punya makna lain selain tentang kisah percintaan yang kandas. Matt berkata kalau lagu ini juga memiliki makna tentang 'breaking out' alias semacam 'melakukan sebuah gebrakan'. Matt kembali menambahkan bahwa lagu ini merupakan cerminan dari hasrat seseorang untuk melaksanakan keinginan terdalamya.
Matt berharap dengan mendengarkan lagu ini, kita justru menjadi makhluk Tuhan yang move on dari segala masalah di masa lalu. Ini diperkuat dengan banyaknya pengulangan kalimat 'you're nothing to me', yang mana menunjukkan bahwa walau sempat tersakiti oleh sang mantan, Matt tetap bisa berjuang untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Jadi, daripada kita terus-terusan berandai-andai akan skenario yang terjadi di masa lalu, Matt berpikir bahwa lebih baik kita 'carry on with what we're doing'.
Oke, selesai sesi #BedahLirik kali ini bersama lagu ciamik karya Muse yang berjudul 'Uno'. Saya sangat merekomendasikan lagu ini pada kalian wahai para pecinta musik alternative rock. Rugi deh pokoknya kalau kalian tidak mendengarkan lagu yang satu ini. Akhir kata, sampai jumpa di sesi #BedahLirik yang berikutnya!
*nih video klip asli lagunya, so happy baper... eh salah! Happy buffering!
Oke, boleh ya? Baiklah saya buka postingan ini sekarang,
Oh, my God.
Jadi sebenarnya, saya sekarang sedang menyukai (baca: tergila-gila) pada lagu Muse yang berjudul 'Uno'. Hihi, persis seperti nama sebuah permainan kartu, ya? However, I can strongly assure you that this song has nothing to do with that game (lol) .
Well, lagu Muse mana sih yang enggak brilian dan enggak bikin eargasm? Jawabannya adalah: tidak ada! Dan untuk lagu 'Uno' , meski sudah dirilis sejak Juni 1999 , lagu ini tetap tidak pernah gagal membuat saya angguk-angguk kepala di setiap kali saya mendengarkannya.
![]() |
image source |
Usut punya usut, bagian bass yang dimainkan oleh Chris ini identik dengan bagian bass sebuah lagu berjudul 'Conquest' dari Patti Page. Melodi gitar lagu ini pun juga, hm, aduhai sekali. Selain itu, saya baru tahu juga dari Wikipedia kalau pada album Showbiz (album dari lagu ini) , amplifier gitar yang dipakai selama rekaman semacam 'blew up' alias tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Namun uniknya, justru hal itu menimbulkan distorsi yang apik pada lagu-lagu di dalam album debut dari Muse ini.
Dan ya, saya tahu kalau saya terbilang 'terlambat' menyukai lagu yang satu ini karena waktu tahun 1999, saya masih baru saja berumur dua tahun. Boro-boro ngedengerin Muse, buat mendengarkan omongan emak bapak saya aja saya masih kagok (ehe).
Oke, tanpa menunggu lama lagi, yuk kita selidiki lagu epik Muse yang satu ini,
Lirik
This means nothing to me
'Cause you are nothing to me
And it means nothing to me
That you blew this away
'Cause you could have been number one
If you only found the time
And you could have ruled the whole world
If you had the chance
* You could have been number one
And you could have ruled the whole world
And we could have had so much fun
But you blew it away
You're still nothing to me
And this is nothing to me
And you don't know what you've done
But I'll give you a clue
You could have been number one
If you only had the chance
And you could have ruled the whole world
If you had the time
(Back to * 2x )
Ini tidak berarti apa-apa untukku
Terjemahan Lirik (Rough Translation)
Karena kamu bukan siapa-siapa bagiku
Dan ini tidak masalah bagiku
Meski kamu telah menyia-nyiakan semuanya
Karena kamu seharusnya bisa menjadi yang nomor satu (di hatiku)
Andai kamu datang di waktu yang tepat
Dan kamu bisa saja memiliki seisi dunia
Jika kamu memang memiliki kesempatan itu
* Kamu seharusnya bisa menjadi yang nomor satu (di hatiku)
Dan kamu seharusnya bisa memiliki seisi dunia
Dan kita seharusnya bisa bahagia bersama-sama
Tapi kamu telah menyia-nyiakan semuanya
Kamu masih bukan siapa-siapa bagiku
Dan ini masih bukan apa-apa untukku
Dan kamu tidak sadar akan apa yang telah kamu perbuat
Tapi akan kuberi tahukan kepadamu
Kamu seharusnya bisa menjadi yang nomor satu (di hatiku)
Jika kamu memang memiliki kesempatan itu
Dan kamu bisa saja memiliki seisi dunia ini
Andaikan kamu memiliki waktu
(Kembali ke * 2x )
Menilik dari judulnya, lagu ini diambil dari kata 'Uno' yang memiliki arti 'satu' atau angka satu dalam bahasa Spanyol. Hal ini lantas langsung mengindikasikan bahwa lagu ini diciptakan akibat keberadaan sebuah objek yang sempat mengisi kehidupan si penulis lagu. Objek tersebut pun dapat diinterpretasikan sebagai seseorang yang begitu dicintai hingga dianggap sebagai 'seseorang yang nomor satu' dalam kehidupan sang penulis. Namun begitu, sayang, si objek ini justru memandang sebelah mata cinta yang dimiliki oleh sang penulis tersebut.
Makna Lagu
![]() |
image source |
Matt berharap dengan mendengarkan lagu ini, kita justru menjadi makhluk Tuhan yang move on dari segala masalah di masa lalu. Ini diperkuat dengan banyaknya pengulangan kalimat 'you're nothing to me', yang mana menunjukkan bahwa walau sempat tersakiti oleh sang mantan, Matt tetap bisa berjuang untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Jadi, daripada kita terus-terusan berandai-andai akan skenario yang terjadi di masa lalu, Matt berpikir bahwa lebih baik kita 'carry on with what we're doing'.
Oke, selesai sesi #BedahLirik kali ini bersama lagu ciamik karya Muse yang berjudul 'Uno'. Saya sangat merekomendasikan lagu ini pada kalian wahai para pecinta musik alternative rock. Rugi deh pokoknya kalau kalian tidak mendengarkan lagu yang satu ini. Akhir kata, sampai jumpa di sesi #BedahLirik yang berikutnya!
*nih video klip asli lagunya, so happy baper... eh salah! Happy buffering!